 |
TERNATE - Di tengah keluarga besar Polri (Polres Teluk Bintuni) yang sedang berupaya mencari seorang anggota mereka yang telah lima hari hilang saat melaksanakan tugas negara, muncul insiden memalukan yang mencoreng nama baik institusi Polri.
Pada Kamis malam (19/12), dua oknum polisi tertangkap berpesta minuman keras di Tempat Hiburan Malam (THM) Kafe Cendrawasih, Bintuni, bersama sejumlah teman sipil.
Puncaknya, kedua oknum tersebut bersama rekan-rekannya diduga melakukan pengeroyokan terhadap Direktur LSM Panah Papua, Sulfianto, yang juga seorang aktivis lingkungan. Pengeroyokan terjadi di dalam dan luar Kafe Cendrawasih.
Tidak berhenti di situ, para pelaku bahkan membawa korban menggunakan kendaraan roda dua menuju Tanah Merah. Di lokasi tersebut, korban diduga disiksa hingga pukul 02.00 WIT pada Jumat (20/12/24) lalu.
Institusi Tercoreng, Pelaku Harus Ditindak Tegas
Kedua oknum polisi yang terlibat berasal dari satuan Intelkam Polres Teluk Bintuni dan Brimob Bintuni. Tindakan mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Seharusnya, di saat seperti ini, mereka turut berdoa dan mendukung pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang masih hilang di wilayah Mayerga.
Saat ini, salah satu pelaku, anggota Sat Intelkam Polres Teluk Bintuni, telah ditahan oleh pihak Polres Teluk Bintuni. Namun, oknum anggota Brimob Bintuni hingga kini belum ditahan.
Semoga Iptu Tomi Samuel Marbun dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Selain itu, pelaku pengeroyokan dan perampasan handphone milik aktivis lingkungan tersebut harus mendapat hukuman seberat-beratnya. Kedua oknum polisi yang terlibat juga wajib dipecat demi menjaga nama baik institusi Polri.
Tindakan mereka adalah penghinaan terhadap tugas mulia yang seharusnya mereka emban, dan keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Dilansir dari : @sorotan Mangrove Id
